Komunitas STMIK Pontianak
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Latest topics
» Laptop/Notebook Windows 7 anda jadi router Wi-Fi??
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyTue Feb 21, 2012 10:58 pm by islamsyah

» Perkenalan
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyTue Feb 14, 2012 2:31 pm by w1ndu_fu

» Poin & Reputasi??
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyWed Oct 26, 2011 9:50 am by Devil666

» SMADAV PRO 8.6
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyMon Sep 26, 2011 12:37 pm by w1ndu_fu

» HEX EDITOR FILE .EXE
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyMon Sep 26, 2011 11:45 am by w1ndu_fu

» Naruto Manga
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyMon Sep 26, 2011 11:42 am by w1ndu_fu

» K-ON!! OST Vol.1
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyWed Aug 24, 2011 8:10 pm by sillylazyb0y

» Info Seputar Mobile Aplikasi
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptySat Aug 13, 2011 1:05 pm by rahmadlado

» [SHARE] Photo2 Hasil Jepretan kamu
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyMon Jul 04, 2011 7:42 pm by Administrator

» [Lounge] Video Video Lucu
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyMon Jul 04, 2011 7:25 pm by Administrator

» [Lounge] Nintendo 3DS
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyMon Jul 04, 2011 7:22 pm by Administrator

» [Lounge] Playstation Vita
[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) EmptyMon Jul 04, 2011 7:03 pm by Administrator


[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara)

3 posters

Go down

[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) Empty [Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara)

Post by valmar Fri Oct 29, 2010 2:24 pm

Nah nih thread ane buat untuk om" yg belum tau dengan tradisi orng" tionghua di sekeliling kita.... jadi nih no SARA ye.... yuk kita mulai... Bingo

berhubung nih bulan banyak yang nikah, ane mulai dari tradisi di pernikahan orang Tionghua ye...

[You must be registered and logged in to see this link.]

Nah pernah liat simbol di atas kan? [Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) 299962

Sebuah karakter Tionghoa yang banyak dikenal, Kebahagiaan Ganda, yang tertera pada kertas merah atau potongan kertas selalu ada pada saat pernikahan.Terdapat asal usul dibalik itu.Pada masa Dinasti Tang, terdapat seorang pelajar yang ingin pergi ke Ibukota untuk mengikuti ujian negara, dimana yang menjadi juara satu dapat menempati posisi menteri.Sayangnya, pemuda itu tersebut jatuh sakit di tengah jalan saat melintasi sebuah desa di pegunungan.

Untung seorang tabib dan anak perempuannya membawa pemuda itu ke rumah mereka dan merawat sang pelajar. Pemuda tersebut dapat sembuh dengan cepat berkat perawatan dari tabib dan anak perempuannya.Setelah sembuh, pelajar itu harus meninggalkan tempat tersebut untuk melanjutkan perjalanan ke Ibukota. Namun pelajar itu mengalami kesulitan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anak perempuan sang tabib, begitu juga sebaliknya. Mereka saling mencintai.Maka gadis itu menulis sepasang puisi yang hanya sebelah kanan agar pemuda itu melengkapinya, “Pepohonan hijau dibawah langit pada hujan musim semi ketika langit menutupi pepohonan dengan gerhana”Setelah membaca puisi tersebut, sang pelajar berkata, “Baiklah, saya akan dapat mencapainya meskipun bukan hal yang mudah. Tetapi kamu harus menunggu sampai aku selesai ujian”.

Sang gadis mengangguk-angguk.Pada ujian negara, sang pelajar mendapatkan tempat pertama, yang mana sangat dihargai oleh kaisar. Pemuda itu juga bercakap-cakap dan diuji langsung oleh kaisar.Keberuntungan ternyata pada pihak sang pemuda.Kaisar menyuruh pemuda itu agar membuat sepasang puisi.Sang kaisar menulis: “Bunga-bunga merah mewarnai taman saat angin memburu ketika taman dihiasai warna merah setelah sebuah ciuman”.Pemuda itu langsung menyadari bahwa puisi yang ditulis oleh sang gadis sangat cocok dengan puisi kaisar, maka ia menulis puisi sang gadis sebagai pasangan puisi kaisar.Kaisar sangat senang melihat bahwa puisi yang ada merupakan sepasang puisi yang harmonis dan serasi sehingga ia menobatkan pemuda itu sebagai menteri di pengadilan dan mengijinkan pemuda itu untuk mengunjungi kampung halamannya sebelum menduduki posisinya.Pemuda itu menjumpai sang gadis dengan gembira dan memberitahu kepada sang gadis puisi dari kaisar.Tidak lama kemudian mereka menikah.Untuk pesta perayaan pernikahan, sepasang karakter Tionghoa, bahagia, dipasang bersamaan pada selembar kertas merah dan ditempel di dinding untuk menunjukkan kebahagiaan dari dua kejadian yang bersamaan, pernikahan dan pengangkatan sang pemuda.Sejak saat itu, tulisan Kebahagiaan Ganda menjadi sebuah tradisi yang dilakukan pada setiap pesta pernikahan.


Sumber : [You must be registered and logged in to see this link.]


Last edited by valmar on Fri Oct 29, 2010 2:35 pm; edited 1 time in total
valmar
valmar
Moderator
Moderator

Posts : 735

Back to top Go down

[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) Empty Re: [Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara)

Post by valmar Fri Oct 29, 2010 2:31 pm

[You must be registered and logged in to see this link.]

Pada pesta pernikahan tradisional Tionghoa, pengantin wanita terlihat memakai cadar berwarna merah untuk menutupi muka. Cadar itu biasanya terbuat dari sutra.

Cadar Merah pada Pengantin Wanita Tradisi ini berasal dari masa Dinasti Utara dan Selatan. Dimana pada masa itu para petani wanita mengenakan kain pelindung kepala untuk perlindungan dari terpaan angin atau panasnya matahari ketika sedang bekerja di ladang. Kain itu dapat berwarna apa saja, yang penting mampu menutupi bagian atas kepala. Kebiasaan ini lambat laun menjadi sebuah tradisi.

Pada awal Dinasti Tang, kain tersebut menjadi sebuah cadar panjang hingga ke bahu. Dan tidak lagi hanya dipakai oleh petani wanita.Pada saat pemerintahan Kaisar Li Jilong dari Dinasti Tang, ia membuat keputusan bahwa semua pembantu wanita istana yang masih dalam masa penantian harus mengenakan cadar untuk menutupi muka. Tidak lama kebiasaan tersebut menjadi sebuah tradisi.

Lama kelamaan kebiasaan memakai cadar itu diterapkan pada pesta pernikahan. Pemakaian cadar pada pengantin wanita dengan tujuan agar kecantikan pengantin wanita tidak menjadi perhatian lelaki lain, dan pengantin pria ingin agar pengantin wanita terlihat anggun.Pengantin wanita menerima pemakaian cadar itu untuk menunjukkan kesetiaan kepada pengantin pria.

Sejak masa Lima Dinasti (Later Jin), pemakaian cadar menjadi sebuah keharusan pada setiap pesta pernikahan. Warna cadar itu selalu merah yang mewakili kebahagiaan.



Last edited by valmar on Fri Oct 29, 2010 2:50 pm; edited 1 time in total
valmar
valmar
Moderator
Moderator

Posts : 735

Back to top Go down

[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) Empty Re: [Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara)

Post by valmar Fri Oct 29, 2010 2:41 pm

Tandu Pengantin

Tandu merupakan salah satu kendaraan yang sering digunakan pada jaman dahulu oleh orang-orang Tionghoa yang kaya, sedangkan yang kurang mampu biasanya naik keledai atau berjalan kaki.

Merupakan sebuah kebanggaan tersendiri jika naik tandu dibandingkan keledai yang seringkali ribut. Pada perayaan-perayaan tertentu, seperti pesta pernikahan, tandu digunakan untuk menghantar pengantin wanita ke rumah pengantin pria, baik oleh orang kaya maupun orang miskin.

Ada asal usul mengapa tandu digunakan pada pesta pernikahan.

Terdapat seorang kaisar bijaksana yang sering melakukan kunjungan ke berbagai daerah. Suatu saat sang kaisar dan para anak buahnya sedang berlalu di sebuah perbukitan, tiba-tiba pemandu memberi tahu bahwa iring-iringan akan terhalang oleh iring-iringan lain.

Maka sang kaisar keluar dari tandu untuk melihat apa yang sedang terjadi. Sebuah iring-iringan pernikahan penuh kegembiraan sedang berjalan dengan pengantin wanita mengendarai keledai. Melihat kejadian menggembirakan itu, sang kaisar turut bergembira.

Pada saat kedua rombongan bertemu , rombongan pengantin wanita yang tidak mengetahui bahwa rombongan didepan adalah rombongan kaisar, tidak bersedia mengalah, demikian pula rombongan sang kaisar.

Akhirnya sang kaisar menemukan sebuah ide, ia berkata kepada pengantin wanita, “Tidak hanya aku akan memberikan jalan kepadamu, aku juga akan meminjamkan tanduku jika kamu bisa membuat puisi saat ini juga.”

Pengantin wanita lalu berpuisi, “Melihat rombonganmu, melihat rombonganku. Bukan masalah siapakah pemilik jalan ini. Melihat tandumu, melihat keledaiku. Tidak peduli manakah yang terbaik untuk pesta pernikahanku. Anda haruslah bermurah hati dengan meminjamkan tandu anda. Siapa dapat berkata bahwa saya adalah orang sederhana dan anda orang terhormat. Tidak ada perbedaan disini, hanya sekelompok orang yang ada.”

Sang kaisar sangat terkesan dengan puisi itu, sehingga ia meminjamkan tandunya. Adanya hal itu membuat pesta pernikahan yang ada menjadi semakin menarik perhatian orang ramai.

Sejak itu, setiap pesta pernikahan selalu menggunakan tandu, meskipun terkadang hanya sebuah tandu sederhana.

Meskipun saat ini sudah sangat jarang pesta pernikahan yang menggunakan tandu, namun tandu tetap digunakan pada perayaan-perayaan tradisional.

[You must be registered and logged in to see this link.]

nah..kalau om" sekalian dan tante" sekalian suka dengan thread ane ntar ane update terus dengan tradisi yg lain....

jangan lupa cendolnya yah..... jgn di bata..kan sakit Babak Belur
valmar
valmar
Moderator
Moderator

Posts : 735

Back to top Go down

[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) Empty Re: [Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara)

Post by valmar Tue Nov 02, 2010 2:17 pm

Cao-E (Perayaan Perahu Naga)

Berdasarkan legenda, pada suatu tahun di hari ke lima bulan ke lima Imlek selama masa pemerintahan Kaisar An Di dari Dinasti Han Timur, terdapat seorang pria bernama Cao Ding yang sedang menikmati suara ombak.

Suara ombak sungai bagi Cao Ding jauh lebih indah dibandingkan suara dedaunan tertiup angin, juga dibandingkan kemeriahan laskar tentara yang sedang menikmati kemenangan.

Ditengah keasyikannya, secara tiba-tiba Cao Ding tersapu ombak dan menghilang.

Anak Cao Ding, Cao-E, hanya dapat menemukan kipas sang ayah. Cao-E sangat sedih menyadari bahwa sang ayah telah meninggalkan dirinya. Kesedihan semakin bertambah demi menyadari bahwa dirinya tidak dapat menemukan jasad sang ayah.

Para nelayan memberikan nasehat agar Cao-E pulang dan beristirahat, dan jasad sang ayah kemungkinan besar akan muncul ke permukaan setelah dua hari.

Tetapi tekad Cao-E sudah bulat untuk terus menunggu jasad sang ayah. Penantian selama tujuh hari dan tujuh malam tanpa hasil. Di tengah rasa putus asa dan penyesalan yang sangat mendalam, Cao-E menceburkan diri ke dalam sungai.

Tiga hari kemudian, jasad Cao-E dan sang ayah ditemukan pada saat dan tempat yang sama.

Apa yang dilakukan Cao-E membuat rakyat sekitar sangat terharu. Oleh sebab itu, pada setiap hari ke lima bulan ke lima Imlek, pada Perayaan Perahu Naga, mereka mendayung perahu naga yang membawa patung Cao-E demi mengenang pengorbanan yang dilakukan Cao-E.

nih gambarnya
[You must be registered and logged in to see this link.]
valmar
valmar
Moderator
Moderator

Posts : 735

Back to top Go down

[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) Empty Re: [Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara)

Post by Administrator Tue Nov 02, 2010 6:59 pm

yang diatas ane tau!!.. 4 bulan yang lalu.. ada perayaan Pe Leng Cun di sini~~ Lomba Perahu Naga
biasa disini bersamaan dengan peryaan Go Gwe Cek (Ue Yuek Ciek) 16 Juni 2010... makan bakcang gitu laaa

Administrator
Administrator
Administrator
Administrator

Posts : 577

Back to top Go down

[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) Empty Sejarah BAKCANG

Post by Devil666 Thu Nov 04, 2010 9:35 am

Pada jaman dahulu kurang lebih 475-221 SM, dimana China masih terbagi menjadi banyak kerajaan, Di kerajaan Chu, terkisah seorang perdana menteri bernama Qu Yuan, yang bekerja dibawah kekuasaan kekaisaran Huai, Qu yuan adalah seorang perdana menteri / penasihat yang terkenal karena kebijaksanaannya dan kejujurannya dalam melawan korupsi.
Dikarenakan hal ini dirinya dimusuhin oleh penasihat2 lainnya di dalam kekaisaran itu, dan karena rasa iri itu mentri2 itu menyebarkan gosip2 yg tidak benar mengenai Qu Yuan, dan pada akhirnya sampailah gosip itu ke Kaisar Huai dan Setelah mendengar gosip itu + hasutan2 mentri2 lainnya, Perdana mentri diberhentikan oleh kaisar huai dan diasingkan.

Dan Karena kesetiaan dan pengabdian Penasihat Qu Yuan, selama pengasingan itu ia tetap membantu kaisar Huai dengan memberikan nasihat2nya dan menyebar luaskan sastra2 china yang sampai sekarang masih terkenal salah satunya "the lament" and "nine chapter"

Dan sampailah pada suatu hari Kerajaan Qin menawarkan Kaisar Huai ( kerajaan Chu) suatu tawaran aliansi, dan Penasihat Qu Yuan mendengar berita ini, mengetahui jelas bahwa tawaran aliansi itu adalah sebuah jebakan dari kerajaan Qin, dan Penasihat itu pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat pengasingan itu dan menuju ke tempat kaisar Huai untuk memberitahunya,

Setibanya Penasihat Qu Yuan ke Kerajaan Chu, ia pun segera mencari Kaisar Huai untuk memperingatkannya, Tapi tidak disangka Penasihat Qu Yuan terlambat setapak, Kaisar Huai telah pergi ke kerajaan Qin. Mendengar Hal ini Qu Yuan pun langsung memacu kudanya untuk menyusul Kaisar Huai. Tetapi setibanya ia disana, Hal2 yang diramalkan oleh Qu Yuan pun terjadilah, Kaisar Huai dijebak dan ditangkap oleh Kerajaan Qin, Mendengar Bencana ini Qu Yuan merasa sangat putus asa, dan menyerahkan diri kepada kerajaan Qin dengan harapan ia dijatuhi hukuman, tetapi Kerajaan Qin mengetahui bahwa Qu Yuan adalah seorang penasihat yang terkenal karena kebijaksanaannya dan berpengetahuan luas, karena itu mereka berniat merekrut Qu Yuan dengan Janji bahwa ia akan diberikan jabatan yang tinggi dan menjanjikan

tetapi karena Kesetiaan Qu Yuan ia pun menolak tawaran, ia berprinsip bahwa ia hanya akan mengabdi pada 1 kaisar dan 1 kerajaan, dan Kerajaan Qin pun melepaskannya dan akhirnya dengan perasaan sedih, dan penuh rasa kecewa ia pun balik ke tempat pengasingan itu, Dan setelah lewat beberapa hari muncullah berita bahwa kaisar Huai dijatuhi hukuman mati dan Kerajaan Chu dikuasai oleh Kerajaan Qin. Setelah mendengar itu, Penasihat Qu Yuan menuju ke Sungai MiLuo dan melakukan Bunuh diri Dengan melompat ke Sungai itu demi menunjukkan pengabdian dan kesetiannya kepada Kaisarnya dan kerajaannya.

Berita ini pun terdengar oleh penduduk setempat, dan dengan sekejab penduduk pun langsung menuju ke sungai itu dan menggunakan perahu dan bambu untuk mencoba menolongnya, Dan penduduk setempat pun menebarkan nasi2 yg dipercayai skrg bernama "Bacang" ke dalam sungai itu dengan tujuan agar ikan2 di sungai itu memakan nasi itu melainkan Jenazah Penasihat Qu Yuan...

Dan sampailah ke era modern... sampe skrg org2 memperingati kejadian itu dengan membuat bacang
atau dengan lomba perahu naga.
[You must be registered and logged in to see this link.]
Devil666
Devil666
Moderator
Moderator

Posts : 300

Back to top Go down

[Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara) Empty Re: [Budaya] Tradisi Orang" Tionghua (No Sara)

Post by Sponsored content


Sponsored content


Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum